Pengaruh Penambahan Tepung Komposit Umelai (Ubi Jalar, Kacang Merah, Kacang Kedelai) Terhadap Sifat Organoleptik Dan Kandungan Kadar Air Cookies Umelai
Abstract
Background. Food processing products in Indonesia have recently experienced very rapid development. This is due to changes in the lifestyle of people who want to be so fast that food production is also looking for ready-to-eat products but can meet nutritional needs every day. Processed products that are popular with people in Indonesia include: bread, biscuits, noodles, and cookies.
Research Methods. Dalam penelitian ini akan dilakukan experiment dengan Rancangan acak Lengkap (RAL) satu faktor yaitu penambahan tepung komposit umelai (tepung ubi jalar, tepung kacang kedelai dan tepung kacang merah) dengan 5 aras perlakuan yaitu t1 20%, t2 30%, t3 40%, t4 50%, t5 60%. Masing–masing perlakuan akan diulang 3 kali sehingga diperoleh 15 (lima belas) unit percobaan.
Research Result. Based on the organoleptic test for the parameters of color, odor, taste and texture of soybean cookies with t2 treatment, the addition of 30% composite composite flour was chosen by the panelists as the best treatment. Umelai cookies selected based on organoleptic test ie t2 with the addition of 30% soybean composite flour have a water content of 10.10%, which means that they have not fulfilled the maximum standard of cookies 5% (SNI 01-2973-1992).
Conclusion. The addition of soybean composite flour on each treatment t1, t2, t3, t4 and t5 did not significantly influence the organoleptic properties of soybean cookies based on data analysis using the One Way Anova method.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Astawan, M. 2009. Sehat dengan Hidangan Kacang & Biji-bijian. Penerbit Swadaya. Depok
Astuti, N.P. 2000. Sifat Organoleptik Tempe Kedelai yang Dibungkus Plastik, Daun Pisang dan Daun Jati. Karya Tulis Ilmiah Program Studi Gizi Diploma III Fakultas Ilmu Kesehatan.Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta. 23 hlm.
Claudia, R., Estiasih, T., Ningtyas D.W., dan Wisyastuti E. 2015. Pengembangan Biskuit Dari Tepung Ubi Jalar Oranye (Ipomoea batatas L.) dan Tepung Jagung (Zea mays) Fermentasi. Jurnal Pangan dan Agroidustri Vol.3 No 4
Dewi, S., Trisnawati, C.Y., dan Sutedja, A.M. 2015. Pengaruh Subtitusi Terigu Dengan Tepung Kacang Merah Pregelatinisasi Terhadap Sifat Fisikokimia dan Organoleptik Cookies. Jurnal Teknologi Pangan dan Gizi Vol 14 (2): 67 71
Gustiar, H. 2009. Sifat fisiko kimia indeks glikemik produk cookies berbahan baku pati garut termodifikasi [Skripsi]. Bogor: Fakultas Teknologi Pertanian, IPB.
Hartoyo, A. Dan F.H Sunandar. 2006. Pemanfaatan Tepung Kompsit Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.). Kecambah Kedelai (Glycine max Merr.) dan Kecambah Kacang Hijau (Vigna radiate L.) sebagai Subtituen
Irfansyah. 2001. Karakterisasi Fisiko - Kimia dan Fungsional Tepung Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.) serta Pemanfaatannya untuk Pembuatan Kerupuk. Tesis. Program Pascasarjana, IPB, Bogor.
Koswara, R.A. (2007). Panduan Lengkap Berbisnis Kue Kering. Jakarta Selatan : Trans Media Pustaka
Mayasari, R. 2015. Kajian Karakteristik Biskuit yang Dipengaruhi Tepung Ubi Jalar (Ipomea batatas L.) dan Tepung Kacang Merah (Phaseolus vilgaris L.). Tugas Akhir. Program Studi Teknologi Pangan. Bandung :
Nurlita, Hermanto, dan Asyik N. 2017. Pengaruh Penambahan Tepung Kacang Merah (Phaseolus vulgaris L) dan Tepung Labu Kuning (Cucurbita moscgata)Terhadap Penilaian Organoleptik dan Nilai Gizi Biskuit. Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol.2 No. 3
Onabanjo. O.O,. 2014. Nutrional, Fuction and Sensory Properties of Biscuit Parsial Terigu dalam Produk Pangan Alternatif Biskuit Kaya Energi Protein. Jurnal Teknologi dan Industri Pangan 17(1):51-58.
Puspitasari, Dian. 2015. Karakteristik Biskuit Subtitusi Tepung Sukun (Artocarpus Communis Forst) Yang Diperkaya Dengan Tepung Kedelai (Glycine max (Linn.)Merrill). [Skripsi] Jurusan Teknologi Pangan Fakultas Teknik Universitas Pasundan. Bandung.
Rahmawan, W.S. 2006 Pemanfaatan Potensi Tepung Ubi Jalar (Ipomoea batata) dan Pati Garut (Maranta arundinaceae L.) Sebagai Bahan Subtitusi Tepung Terigu dalam Pembuatan Cookies yang Diperkaya IsolatProtein Kedelai Untuk Intervensi Gizi. [Skripsi] Program Studi Gizi Masyarakat dan Sumber Daya Keluarga Fakultas Pertanian IPB. Bogor.
Subagjo, A. 2007. Manajemen Pengolahan Kue dan Roti.Graha Ilmu. Yogyakarta : 23 – 37
Subagjo, A. 2007. Manajemen Pengolahan Kue dan Roti.Graha Ilmu. Yogyakarta : 23 – 37 Universitas Pasundan.
Widyastuti, E., R. Claudia, T. Estiasih, dan D. W.Ningtyas. (2015). Karakteristik Biskuit Berbasis Tepung Ubi Jalar Oranye (Ipomoea batatas L.), Tepung Jagung (Zea mays) Fermentasi, dan Konsentrasi Kuning Telur. Jurnal Teknologi Pertanian.Vol. 16 No.1 :9-20.
Winarno, F.G 2004. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: Pengolahan. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.
Winarsi, Heri. 2010. Protein Kedelai dan Kecambah Manfaatnya bagi Kesehatan. Yogyakarta: Kanisius.
DOI: https://doi.org/10.32807/jgp.v3i2.117
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2019 Jurnal Gizi Prima
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Address:
Jurnal Gizi Prima (Prime Nutrition Journal) 2656-2480 Kampus A Poltekkes Kemenkes Mataram, Jurusan Gizi, Jl. Praburangkasari Dasan Cermen Sandubaya Mataram.